Kamis, 20 Januari 2022

Tips Menulis Artikel Part 2# Cara Dosen IAI Sumbar Menghebatkan Mahasiswa dalam Penulisan Artikel Ilmiah

 


Artikel ilmiah merupakan salah satu bentuk karya ilmiah. Mahasiswa sejak semester pertama perlu mendapatkan pelatihan menulis artikel ilmiah.
 
Ada tiga hal yang paling utama dalam penulisan artikel ilmiah. Pertama, panduan penulisan artikel ilmiah. Kedua, penggunaan aplikasi references dalam pengutipan sumber rujukan. Ketiga, kerapihan dalam penulisan.

Panduan berperan sebagai acuan dalam penulisan artikel ilmiah. Mahasiswa pasti bingung bila tidak ada panduan. Dengan adanya panduan, terbukti mahasiswa patuh mengikuti panduan tersebut. Panduan berisi struktur penulisan sejak pendahuluan hingga kesimpulan. Salah satu panduan yang diberikan oleh pemateri sekaligus Dosen IAI Sumbar terdiri atas Mega Adyna Movitaria, M.Pd, Edriagus Saputra, S.Th.I., M.Ag, Melda Delvia, S.Pd.I.,M.Pd, dan Syamsurizal, SE.,MM adalah dengan mengadakan pelatihan penulisan artikel ilmiah. Dimulai dari materi dasar yaitu judul sampai pada cara mensubmit artikel ke jurnal bereputasi SINTA.

Materi yang dikemas ciamik dan santai oleh para dosen ini diharapkan mampu menumbuhkan semangat mahasiswa dalam penulisan artikel ilmiah. Kegiatan ini dirancang dalam bentuk PKM atau Pengabdian kepada Masyarakat dengan menargetkan luaran artikel mahasiswa yang akan submit di jurnal terakreditasi nasional.

Namun, pendampingan tetap diperlukan. Pendampingan mulai dari cara mengerjakan satuan-satuan penulisan artikel. Antara lain penyusunan formula penelitian menyangkut tujuan, rumusan masalah, dan pertanyaan penelitian. Pendampingan melakukan tinjauan pustaka dan penyusunan kerangka berpikir. Pendampingan menentukan metode penelitian yang tepat dan cara melakukan pembahasan hingga menarik kesimpulan.

Bahkan, pendampingan menyusun paragraf latar belakang dan masalah. Dalam penyusunan paragraf perlu dilakukan reviu. Mahasiswa berlatih menulis paragraf dan pelatih mereview paragraf sebagai feedback (umpan balik). Polanya harus dilakukan setoran paragraf per paragraf.

Melalui sotoran paragraf per paragraf, review, dan umpan balik maka dipastikan terjadi peningkatan kualitas penulisan. Sebab, mahasiswa dipastikan dari latihan menulis paragraf pertama mereka cenderung tidak akan mengulangi kesalahan yang sama di paragraf-paragraf berikutnya.

Kesalahan bisa terjadi dalam penulisan kalimat yang tampak ambigu, tidak koheren dengan kalimat berikutnya, dan sulit dipahami. Kesalahan juga bisa terjadi dalam penerapan aplikasi references, dimana hal ini lebih berhubungan dengan kecermatan dan ketelitian. Kesalahan dalam penggunaan aplikasi references antara lain pencantuman nama penulis, judul tulisan, penerbit, dan sumber rujukan. Sering terjadi kesalahan teknis dalam penerapan aplikasi references.

Justru hal teknis itulah yang perlu mendapat perhatian serius dalam penulisan artikel ilmiah. Artikel ilmiah tidak bisa abai terhadap hal teknis. Hal-hal yang mungkin dianggap kecil dan spele. Di sinilah arti penting latihan menulis artikel ilmiah. Melalui latihan ini mahasiswa menjadi penuh perhatian terhadap hal teknis.
 
Hal teknis lain termasuk juga kerapihan dalam penulisan, seperti konsistensi kata, italic, huruf kapital dan huruf kecil, tanda baca menyangkut titik, koma, tanda seru, dan lain-lain. Termasuk juga margin, spasi, penomoran, layout, dan sebagainya.
 
Kerapihan merupakan hal utama dalam penulisan artikel ilmiah, hal ini mengingat artikel ilmiah disiapkan untuk penerbitan di jurnal ilmiah. Jurnal ilmiah sangat menekankan struktur penulisan artikel, penerapan aplikasi references, dan kerapihan tulisan.

Melalui pelatihan menulis, mahasiswa terbukti mampu menyajikan artikel ilmiah yang baik. Adapun konten berpulang pada kapasitas dan dosen memiliki peluang dalam memberikan penguatan konten. Akhirnya, tercipta penulisan artikel ilmiah melalui kemitraan antara mahasiswa dan dosen nantinya.

Selain itu, mahasiswa perlu mendapat pendampingan submission (pengiriman) artikel ke jurnal ilmiah. Biasanya mahasiswa sangat adaptif terhadap sistem ini. Editorial jurnal akan menyeleksi artikel dan mengirim artikel ke reviewer (penelaah). Hal ini dilakukan untuk menentukan artikel apakah accepted (diterima) ataukah rejected (ditolak).

Jika naskah artikel diterima terkadang penulis masih harus revisi, terlepas major (revisi besar) atau minor (revisi kecil).

Ada alternatif lain selain pengiriman naskah artikel ke jurnal ilmiah, yakni presentasi artikel ilmiah pada forum ilmiah semisal konferensi. Mahasiswa didampingi melakukan registrasi konferensi untuk presentasi artikel ilmiah. Artikel ilmiah dari kegiatan forum ilmiah juga biasanya diterbitkan di jurnal ilmiah.
 
Jika mahasiswa dilibatkan dalam hal-hal di atas, maka menyiapkan generasi hebat pasti terwujud. Mahasiswa menjadi terlatih dalam penulisan artikel ilmiah, memiliki beberapa publikasi di jurnal ilmiah, dan pasti lancar dalam penulisan tugas akhir.

Begitulah cara Dosen IAI Sumbar menghebatkan mahasiswa yang pada dasarnya mereka sudah hebat. Bagaimana tidak disebut hebat ternyata adaptasi mereka sangat luar biasa dalam latihan struktur penulisan, penerapan aplikasi references, kerapihan penulisan, dan pengenalan journal.

Tidak dapat disangkal bahwa menulis artikel ilmiah merupakan tantangan bersama bagi semua akademisi di dunia global. Dipastikan generasi mahasiswa hebat indonesia akan terus berlatih dan berikhtiar untuk mempersiapkan Indonesia emas 2045. 


1 komentar:

  1. Subhanallah...semoga bermanfaat bagi yang membacanya dan bagi yang mengikuti kegiatan tersebut

    BalasHapus